Rabu, 16 November 2016

Tehnik Pembenihan Padi Serta Dasar Budidaya


Tehnik Pembenihan Padi Serta Dasar Budidaya 

I. Aktivitas Pra Panen 

Aktivitas pra panen terutama untuk penangkaran benih, yaitu : 
Pemakaian benih sumber : di ambil dari kelas benih yang lebih tinggi dari benih yang bakal di produksi.  Tentukan areal sawah yang sesuai sama : subur, irigasi terjamin, bebas dari kekeringan serta banjir, dan gampang dijangkau (ada sarana transportasi)  Dikerjakan oleh grup tani yang telah kuasai tehnik produksi padi  Dimulai pembuatan pesemaian : bebas dari peluang tercampur dari varietas lain yang ada di sekitarnya  Sawah di proses sempurnah, biasanya dibajak 2 kali serta digaru dan dibutuhkan saat jeda supaya singgang padi tumbuh bisa dimusnahkan. Tanah diratakan hingga struktur benar-benar berlumpur.  Pengelolaan kebenaran varietas dikerjakan supaya tak berlangsung percampuran, isolasi jarak dengan pertanaman padi di sekelilingnya dengan jarak ± 3 mtr. atau isolasi saat (selisih saat mekarnya malai sepanjang 3 minggu) supaya varietas yang ditanam cuma menyerbuk sendiri  Memakai pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Padi Sawah, dengan komponen : pemakaian varietas padi unggul baru yang disukai petani setempat, memakai benih berkualitas serta menanam bibit usia muda (15 hari sesudah hambur), menanam 1-3 batang per rumpun tanaman, memakai langkah tanam jajar legowo, pemupukan N dengan memakai BWD serta pemupukan P serta K berdasar pada analisa tanah, pemakaian pupuk organik, serta ingindalian hama penyakit dengan cara terpadu. 

II. Aktivitas Panen serta Pasca Panen 

a. Memastikan Saat Panen 
Saat panen yang pas ditandai dari keadaan pertanaman 90-95 persen bulir telah masuk fase masak fisiologis (kuning jerami) serta bulir padi pada pangkal malai telah mengeras. Untuk pertanaman padi tanam geser, vigor maksimal diraih pada usia 30-42 hari sesudah bunga rata untuk pertanaman padi musim hujan (MH), serta 28-36 hari sesudah berbunga rata untuk pertanaman musim kemarau (MK). 

b. Pemanenan 
Sistem panen mesti penuhi standard baku sertifikasi : diawali dengan keluarkan rumpun yg tidak semestinya dipanen, memakai sabit bergerigi untuk kurangi kehilangan hasil, perontokan biji selekasnya dikerjakan sesudah panen dengan dibanting atau mungkin dengan tresher, jauhi pemumpukan terlebih bila hingga berlangsung fermentasi/panas tinggi lantaran bakal mematikan instansi, kerjakan pembersihan pendahuluan, serta ukur kandungan air gabah, berikan label dengan jati diri sedikitnya asal blok, nama varietas, berat, kelas calon benih, serta tanggal panen. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar