Cara Mengatasi Tanaman Jahe Yang Terserang Hama Dan Penyakit - Banyak aspek yang mengakibatkan rendahnya produksi Jahe ini, terkecuali tehnis budidaya yang kurang produktif juga disebabkan oleh ada serangan terlebih dari penyakit yang menyerang rimpang. Pada keadaan kritis, serangan pada rimpang itu bisa menyerang hingga 90 persen populasi jahe yang dibudidayakan serta punya potensi menyebabkan tidak berhasilnya panen. Beragam riset juga sudah dikerjakan, baik oleh pemerintah lewat Balitro (Balai Riset Tanaman Obat serta Aromatik) ataupun oleh pihak-pihak dari kelompok akademisi
Type Hama serta Penyakit
Untuk mempermudah, hama serta penyakit ini setelah itu kita sebut sebagai OPT saja ya, atau singkatan dari Organisme Pengganggu Tanaman.
Kelompok OPT awal disini yaitu tumbuhan-tumbuhan pengganggu tanaman jahe. OPT type ini berbentuk rumput-rumput liar seperti rumput teki, ataupun tumbuhan lain umpamanya babadotan. Penanggulangan pada hama bisa dikerjakan relatif gampang, yakni dengan kerap menyiangi tanaman jahe. Pola tanam dengan memakai Polybag atau Karung (vertikultur) mempunyai keringanan dari sisi penanggulangan hama ini. Perkembangan tumbuhan pengganggu bisa terisolir serta relatif lebih gampang serta cepat ketika menyianginya.
Perkembangan tanaman pengganggu seperti rumput liar dapat juga dihambat karenanya ada pemberian obat anti atau penghalang gulma. Di pola tanam organik HCS di kenal penggunaan PHEFOC.
Type OPT lain yang menguasai pada tanaman Jahe, berdasar pada hasil riset Balitro ada penyakit layu bakteri, busuk rimpang serta sebagian penyakit lain yang menyertainya. Penyebaran penyakit-penyakit itu nyatanya sebarannya cukup luas dengan tingkat serangan serta akibat yang cukup bermacam juga. Weleh-weleh... nyatanya tanaman jahe banyak yang berminat juga ya terkecuali disukai kita. Tenaang,... go on
Menurut pendapat Rothman, seseorang pakar. Pada th. 1995 menyebutkan kalau besarnya populasi tanaman yang terserang serangan penyakit pada saat spesifik memastikan prevalensi penyakitnya. Apaan prevalensi itu? Pada dasarnya, prevalensi yaitu jumlah keseluruhnya masalah satu penyakit yang berlangsung disuatu saat spesifik di satu lokasi. Tahu ya?
Hubungannya dengan prevalensi itu, beberapa pakar yakni Zadoks and Schein (1979), Campbell (1986), serta Agrios (1997) menyebutkan kalau perubahan penyakit pada tanaman yang dibudidayakan begitu di pengaruhi aspek epidemi, yakni inang (ketahanan, type, jarak tanam, kepadatan, tanda-tanda, serta usia), patogen (virulensi/frekwensi serangan, kepadatan inokulum, ekologi, langkah menebar, serta type reproduksi), lingkungan (kelembaban serta suhu), saat, serta aksi manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar